TIK sebagai Bagian Budaya Para Pendidik

09-12-2009 16:49:56
Yogyakarta, - Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) telah memasukkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)...

ke dalam salah satu program prioritasnya. TIK dianggap memiliki peran besar dalam upaya memperluas akses dan meningkatkan mutu pendidikan. TIK memungkinkan terjadinya proses belajar efektif, menyediakan akses pendidikan untuk semua, memfasilitasi terjadinya proses belajar kapan saja dan di mana saja.

Sekretaris Jenderal Depdiknas Dodi Nandika mengatakan, pemanfaatan TIK hendaknya tidak hanya berkutat pada penyediaan perangkat keras saja. Menurut dia, TIK hendaknya diletakkan sebagai aspek kultur dan budaya para pendidik. "Tantangan terbesar kita bukan pada perangkat keras dan jaringan, tetapi bagaimana budaya TIK menjadi bagian dari para guru kita dalam memberikan proses-proses pembelajaran di kelas-kelas, " katanya saat mewakili Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) pada pembukaan International Symposium On Open, Distance, and E-Learning (ISODEL) 2009 di Hotel Sheraton, Yogyakarta, Rabu (9/12/2009).

Membacakan sambutan tertulis Mendiknas, Dodi menyampaikan, pemanfaatan TIK untuk pendidikan terjadi melalui empat tahapan yaitu konektivitas, transaksi, kolaborasi, dan transformasi. Pemerintah, kata dia, telah dan akan terus memfasilitasi terjadinya konektivitas, salah satunya melalui Jejaring Pendidikan Nasional (Jardiknas). Dia menyebutkan, saat ini Jardiknas telah menghubungkan 25.382 titik yang terdiri atas lebih dari 18.080 sekolah jenjang SD, SMP, SMA/SMK, dan 363 perguruan tinggi, 939 kantor dinas pendidikan di tanah air, serta 6.000 guru. "Ke depan jumlah ini masih akan bertambah," katanya.

Sementara, lanjut Dodi, pada tahap transaksi, pemanfaatan TIK akan memberikan akses dan kemudahan terjadinya pertukaran dan kesempatan berbagi pengetahuan antar berbagai pihak dalam komunitas pendidikan. Kolaborasi merupakan tahapan berikutnya dalam pemanfaatan TIK untuk pendidikan. "Pemanfaatan TIK dalam pendidikan tidak pernah luput dari jaringan kerja sama yang kuat dalam bentuk jejaring atau konsorsium pendidikan yang melibatkan berbagai pihak dan sektor," katanya.

Adapun pada tahap transformasi, Dodi menjelaskan, TIK merupakan pengungkit dari proses transformasi pendidikan menuju pendidikan modern. "TIK membawa beragam perubahan dalam tradisi dan budaya pendidikan yang harus dicermati dengan bijak oleh berbagai pihak yang terlibat," katanya.

Dodi mengatakan, dengan TIK, perguruan tinggi diharapkan dapat bertransformasi menjadi perguruan tinggi kelas dunia, dan sekolah-sekolah menjadi sekolah berstandar internasional yang memiliki daya saing dalam percaturan pendidikan tingkat global. "Keberhasilan proses transformasi budaya pendidikan di tanah air akan tercapai jika TIK tidak ditempatkan sebagai teknologi yang kosong. Untuk itu, diperlukan konten yang mengisi teknologi tersebut, serta sumber daya manusia terutama guru yang terampil memanfaatkan teknologi secara tepat, sehingga peningkatan kualitas pembelajaran dapat dicapai," katanya.

Dodi menambahkan, sejak tahun 2008 Depdiknas telah berkolaborasi dengan Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) dalam menyediakan konektivitas untuk sekolah melalui Program Desa Berdering. Sinergi antara program desa berdering dan Jardiknas saling melengkapi. "Program Desa Berdering memperkuat dengan telepon, kami memperkuat sekolah dengan jaringan internetnya, sehingga guru-guru, siswa-siswa, dapat belajar dari internet dibackup oleh Jardiknas. Mudah-mudahan makin sempit desa-desa yang tidak dapat diakses oleh jaringan telekomunikasi. Ini sangat penting, bukan hanya di pendidikan, tetapi berbagai aspek kehidupan seperti hubungan individu, perdagangan transaksi, dan sosial," katanya.

Menjawab pertanyaan wartawan usai acara, Dodi mengatakan, pelaksanaan program TIK yang tertuang pada rencana strategis (Renstra) Depdiknas 2004-2009 ini didanai murni dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara). Di sisi lain, pemerintah terbuka dalam menjalin kerja sama dengan pihak manapun. "Kami tidak sama sekali mengandalkan bantuan luar negeri. Adapun dalam kerja sama kami welcome," ujarnya.

Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan Depdiknas Lilik Gani menyampaikan, terkait Program 100 Hari Depdiknas untuk menyediakan konektivitas TIK bagi 17.500 sekolah, per 8 Desember 2009 telah terhubung 17.324 titik. Dia merinci, sebanyak 8.307 jenjang SD, 5.284 SMP, 1.586 MI, dan 2.147 MTs. "Jadi sudah 98,99 persen," katanya.

Lebih lanjut Lilik menyebutkan, jika digabung dengan sebanyak 7.222 titik di jenjang SMA/MA/SMK total yang terkoneksi sebanyak 24.546 titik. "Program 100 Hari hanya untuk SD dan SMP sederajat," ujarnya. -Gim-

Untuk pengaduan dan informasi lain dapat anda kirimkan melalui:

SMS : 0811-976-929
Fax : 021-5703337
Telp : 021-5707303
Surat : PO.BOX 4490
E-mail : aspirasi@diknas.go.id

Selamat Hanun Baru 2010

Pengurus MGMP TIK SMP/MTs mengucapkan selamat tahun baru 2010 dan Selamat bertugas kembali di Semester Genap Tahun Pelajaran 2009/2010, Semoga tahun baru dan semester genap ini menjadi lebih giat dan lebih maju dari tahun tahun sebelumnya.

Pertepatan dengan ini Pula Wb Blog MGMP Diluncurkan.

Kepada Rekan-rekan yang Akan posting apa saja dari e-Mail dapat mendaftarkan diri pada Admin.


Atas Kejasama dan Perhatiannya Diucapkan Terimakasih.

SBY Dampingi Gus Dur Sesaat Sebelum Meninggal


TEMPO Interaktif, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendampingi almarhum mantan presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di saat-saat terakhir sebelum ia berpulang.

Presiden kemudian menyampaikan meninggalnya Gus Dur kepada Sinta Nuriyah istrinya beserta keluarga. Yudhoyono datang ke rumah sakit Cipto Mangunkusumo sekitar pukul 18.00 dan langsung menuju ruang Pelayanan Jantung Terpadu tempat Gus Dur dirawat. Ia masuk ruang perawatan dengan didampingi suami Yenni Wahid yakni Djohir Farisi yang dipanggil Farid.

"SBY keluar lalu menyampaikan Gus Dur telah meninggal pada bu Sinta" kata Bambang orang dekat Gus Dur. Presiden keluar dari ruangan Gus Dur diikuti oleh Farid yang telah menangis di belakangnya.

Sejak pukul 12.00 siang Gus Dur dibawa ke ruang pelayanan sehingga keluarga sudah tak dapat lagi menemani. Bambang menambahkan, Gus Dur mengeluh sakit bagian pinggangnya mulai pukul 11. Ia bersama putri bungsu Gus Dur memijatnya, namun Gus Dur masih merasa kesakitan. Setelah itu ia baru dibawa ke ruang pelayanan jantung dan ditangani tim medis.

Sebelumnya, Gus Dur masih sempat minta dibacakan berita oleh Bambang. Gus mendengarkan Bambang membaca dua berita, yakni mengenai pemilu Chili dan tentang masalah Israel. "Gus Dur sempat mengkoreksi waktu saya salah sebut nama," katanya.

Gus Dur Wafat


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara resmi menyatakan duka cita yang mendalam atas wafatnya mantan presiden RI Kyai H. Abdurrahman Wahid. Presiden juga menghimbu kepada seluruh rakyat Indonesia untuk mengibarkan bendera merah putih setengah tiang selama 7 hari untuk memberikan penghomartan terakhir kepada almarhum.

"Atas mana negara dan pemerintah dan selaku pimpinan, saya mengucapkan bela sungkawa yang setinggi tingginya. Dengan doa dan harapan, semoga beliau di terima disisi Allah Subhanna' Wata'ala, sesuai dengan amal ibadah, jasa dan pengabdian kepada rakyat, bangsa dan negara Indonesia. Kami juga menyampaikan, kepada keluarga yang ditinggalkan tetap sabar, tegar dan tawakal, seraya berserah diri, kepada Allah Subhanna Wata'alla"

"Saya mengajak kepada seluruh rakyat Indonesia untuk memberikan penghormatan terakhir, yang paling tinggi seraya mendoakan agar sekali lagi, almarhum hidup tenang sesuai dengan amal baktinya di dunia"

Saya juga meminta kepada seluruh rakyat Indonesia untuk mulai besok, mengibarkan bendera setengah tiang, selama 7 hari sebagai ungkapan rasa duka, dan berkabung kita secara mendalam, atas kepergian presiden ke 4 kita, Bapak Kyai H.Abdurrahman Wahid

Abdurrahman Wahid dalam kenangan 1

Biodata Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
Nama : Abdurrahman Wahid
Lahir : Denanyar, Jombang, Jawa Timur, 4 Agustus 1940
Orang Tua : Wahid Hasyim (ayah), Solechah (ibu)
Istri : Sinta Nuriyah
Anak-anak : Alisa Qotrunada Zannuba Arifah Anisa Hayatunufus Inayah Wulandari


Pendidikan :
* Pesantren Tambak Beras, Jombang (1959-1963)
* Departemen Studi Islam dan Arab Tingkat Tinggi, Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir (1964-1966)
* Fakultas Surat-surat Universitas Bagdad (1966-1970)
Karir:
* Pengajar Pesantren Pengajar dan Dekan Universitas Hasyim Ashari Fakultas Ushuludin (sebuah cabang teologi menyangkut hukum dan filosofi)
* Ketua Balai Seni Jakarta (1983-1985)
* Penemu Pesantren Ciganjur (1984-sekarang)
* Ketua Umum Nahdatul Ulama (1984-1999)
* Ketua Forum Demokrasi (1990)
* Ketua Konferensi Agama dan Perdamaian Sedunia (1994)
* Anggota MPR (1999)
* Presiden Republik Indonesia (20 Oktober 1999-24 Juli 2001)

Penghargaan
* Penghargaan Magsaysay dari Pemerintah Filipina atas usahanya mengembangkan hubungan antar-agama di Indonesia (1993)
* Penghargaan Dakwah Islam dari pemerintah Mesir (1991

Blog MGMP TIK SMP/MTs Kota Bandarlampung Mulai Di Aktifkan

Selamat atas kelahirannya ...

Semoga Sukses di Dunia Maya Amin....


video-entry

Labels

Download PP

1. PP 1 2. PP 2 3. PP 3

Downloads Perlengkapan KBM TIK

1. Analisis Pekan Efektif 2. Program Semester 2. Program Tahunan 3. Silabus 4. RPP 5. LKS 6. SKL 7. Kisi-kisi Soal

ghfghfgh

c